Yayuk Kaniyah

Mengajar di SD Negeri Kalisalak 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Lahir di Batang tanggal 20 Mei 1970. Seorang Ibu yang memiliki dua orang putra dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Saling Percaya Kuncinya

Saling Percaya Kuncinya

Oleh Yayuk Kaniyah (136)

Episode 16

Bangun tidur rasanya segar sekali, Ketika mentari pagi mulai menampakkan diri. Mawar menikmati sinarnya yang masih manis manja bersama hembusan udara pagi di pedesaan. Hemm, satu tarikan napas panjang dengan mata terpejam, udara segar masuk ke dalam rongga dada. Ada kedamaian dan kesejukan yang merasuk ke dalam hati.Seandainya udara sampai siang terasa seperti ini tanpa polusi sungguh nikmat sekali.

Mawar sudah melupakan kejadian semalam, buat apa di pikir terus, toh nggak ada gunanya. Mawar yakin kejadian semalam juga tidak membuat Yans kapok seratus persen. Pasti dia akan tetap membuntutinya. Mawar yakin itu. Sampai mawar mau memaafkan dan melupakan kejadian itu.

Tetapi Mawar berharap semoga Yans berubah dan menyesal. Untuk tidak sembarang menyadap nomer walaupun itu pacarnya. Secinta apapun kita pada pasangan hal seperti itu tak patut dilakukan. Kecuali ada kesepakatan dua orang untuk saling menyadap. Berilah kepercayaan dan saling percaya pada pasangan akan lebih baik dan langgeng.

Walau sebenarnya kasihan juga pada Yans. Tetapi Ia tidak suka dengan tindakan yang mengatas namakan cinta. Kemudian melindungi dirinya terlalu berlebihan. Segala tindakan yang berlebih, sepertinya tidak mesti akan lebih baik hasilnya. Bertindak jujur dan apa adanya kelihatannya lebih nyaman bagi pasangan. Sudahlah, mengapa pikiranku ngelantur, sekarang mandi saja siap-siap ke rumah sakit.

Mawarpun sudah mengambil keputusan pergi ke rumah sakit bersama adiknya saja daripada Yans cemburu lagi. Mawar tak berani ambil resiko kalau harus pergi dengan Kak Ekno. Walau Ia yakin Kak Ekno tidak bermaksud apa-apa. Diantar Yans? Ah, males rasanya.

[Kak aku pergi ke rumah sakit bersama adikku saja ya, tidak usah menjemputku,] Mawar mencoba memberi tahu Eno.

[Ya, nggak papa memang harus begitu, nanti kalau sempat kita bisa bertemu di rumah sakit. Insya Allah,] chat Ekno selalu membuat Mawar tenang saat membaca.

[Ya, Kak. Mohon maaf dan terima kasih.]

[Sama-sama.]

Mawar bergegas berangkat agar tidak kesiangan ketika sampai rumah sakit. Takut memperoleh nomor antrian pendaftaran sampai angka puluhan bahkan ratusan.

"Alhamdullilah kita telah sampai, Dik. Kakak ditinggal saja sendiri di sini, nanti kalau sudah selesai kakak telpon.Katanya kamu mau ke rumah teman kan?"

"Iya Kak, hati- hati ya!"

Ruang pendaftaran poliklinik rawat jalan sudah ramai sekali sepagi ini. Mawar bergegas mengambil nomor antrian, Ia mendapat nomor antrian 57.

"Wow, baru nomer 39 yang dipanggil berarti masih menunggu 27 lagi. Lebih baik kugunakan untuk membaca. Agar tidak jenuh dan bosan.” batin Mawar

Tidak ada seorangpun yang suka menunggu terlalu lama karena menjemukan. Tanpa memiliki kegiatan agar menunggu tetap rileks dan menggembirakan.

Mawar mencari tempat duduk di pojok ruangan yang sepi agar aktivitas membacanya tidak begitu terganggu. Terlalu banyaknya pendaftar di poliklinik sehingga untuk mencari tempat duduk pun kesulitan. Alhamdulillah ada dua buah tempat duduk yang nyaman di pojok dan masih kosong. Hanya ada beberapa orang yang telah duduk, tetapi setidaknya tidak terlalu ramai.

Mawar asyik dengan gawainya sehingga tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan dan mendekati. Bahkan duduk di sampingnya. Mawar hanya diam tanpa reaksi apapun. Begitulah ketika asyik menulis atau membaca akan mengalahkan segalanya. Tidak peduli sekitarnya karena Mawar menganggap toh tidak ada yang kenal.

"Maaf boleh saya tahu apa yang Anda baca? Kok kelihatannya asyik sekali dan tidak peduli dengan keadaan sekitar Anda," seseorang berkata dengan suara yang ia kenal.

Mawar menoleh ke arah suara dan menatap tanpa berkedip pemilik suara. Ia tersipu malu melihat yang ada disampingnya, lidahnya terasa kelu. Ketika tatapan keduanya bertemu, jantungpun terasa berdesir. Huff, kenapa kau Mawar ? sadar dan cepat kau persilahkan ia duduk, toh di sampingmu ada tempat duduk. Jangan hanya bengong saja !

“Hoy, kau kenapa kok memandangku seperti itu, seperti melihat setan saja?” Ia tepuk pundak Mawar dengan tepukan lembut.

"Oh, Kak Ekno. Sudah lama di sini ya, maaf aku tidak menyadarinya. Aku kira penunggu pasien, silahkan duduk Kak !” Mawar sedikit bergeser dari tempat duduknya dan mempersilahkan Ekno duduk.

"Aku melihat saat kamu datang sih, tapi nggak enak kalau datang bersama Pak Yans." Ekno duduk disamping Mawar dan membuat jantung Mawar berdegup kencang.

"Aku sendiri kok, adik aku suruh pergi menemui temannya daripada di sini kasihan kelamaan nunggunya."

"Pak Yans kemana kok nggak ngantar, sibuk ya?" Ekno penasaran juga mengapa Mawar sendirian.

"Tadi sebenarnya mau mengantar tetapi aku tidak mau kak."

"Lho, kenapa nggak mau? kan enak diantar pacar, bisa untuk teman ngobrol.” Ekno sepertinya memancing jawaban dari Mawar.Dari lubuk hatinya yang dalam ingin mencari informasi tentang hubungan mereka.

"Habis dia jahat, masak nomerku di sadap saat aku pingsan." Mawar mulai berani curhat.

"Lho kok begitu amat Pak Yans, mungkin teramat cintanya sama kamu, dan cemburu takut kehilangan." ledek Ekno tetapi hatinya masygul.

"Tapi aku nggak suka hal yang seperti itu, kesannya tidak percaya banget padaku."

“Oh gitu, saya jadi nggak enak ini, nanti tiba-tiba Pak Yans datang melihatku ngobrol dengan kamu dikira mau merebut pacarnya.”

“Nggak papa Kak, Yans kan tahu siapa kakak,” jawab Mawar lirih, sebenarnya ia juga takut, karena Yans selalu cemburu dengan Kak Ekno.

"Ya, sudah. Saya pamit sebentar ke dalam, ada sesuatu yang perlu diurus dengan kepegawaian saya. Nanti kalau masih sendiri tak temenin lagi" janji Ekno yang membuat Mawar suka tetapi takut pada Yans, seperti yang dikatakan Kak Ekno. Bagaimanapun urusan dengan Yans belum selesai. Masih banyak kesalahpahaman yang harus segera dituntaskan.

"Ya, Kak. Terima kasih sudah menemani Mawar, itu juga nomer antrianku sebentar lagi di panggil."

Mawar menilai sepertinya Kak Ekno juga bukan tipe laki laki yang suka menikung bahkan mengambil pacar teman. Ia berjalan lurus sesuai dengan statusnya sebagai teman kakak Mawar. Hal ini membuat Mawar semakin hormat dan segan padanya.

Sementara di dalam Ekno sedang mengurus kepindahannya. Karena statusnya di rumah sakit masih sebagai perawat wiyata bhakti. Ia akan segera pindah tugas di Puskesmas dekat tempat tinggalnya.Seminggu yang lalu ternyata baru pengumuman CPNS.Ekno diterima dan bersiap untuk segera mutasi. Saat pendaftaran Ekno memang lebih memilih menjadi seorang perawat di Puskesmas daripada di rumah sakit.

Bersambung

#Tantangan 365 gurusiana

Pratinia, 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap menunggu lanjutannya Bunda. Tak sabar menunggu besok rasanya

29 May
Balas

Siap

29 May

Bahasanya keren, lanjut Bu..

29 May
Balas

Belajar

29 May

Ekno.....ada apa denganmu? Penasaran Bu. Ditunggu lanjutnya.

30 May
Balas

Wow..sampai sempat menyadap nomer Hp saat pingsan..itu bukan cinta tapi posesif..lanjut bu..seru crita cemburu pd bagian ini...salam

30 May
Balas

Ditunggu

29 May
Balas

Siap di tunggu

29 May

Kayanya akhirnya dengan oakvEkno deh...#dasar tukang ramal

29 May
Balas

Hihihi

29 May

Alurnya mantap selalu.

29 May
Balas

Semangat hatiku

29 May

Lanjuuut sopan karakter tokohnya.

29 May
Balas

Hiii takut klo nggak sopan

29 May

Lanjut..

29 May
Balas

Terima kasih

29 May

Ditunggu kelanjutannya Ibu.

29 May
Balas

Siap ibu makasih

29 May

Ekno mau pindah, kl Yans pindah jg sendirian lhooohhhh....

29 May
Balas

Hhhh

01 Jun

Tenang aja akno pindah mendekat ,Yans pindah menjauh

01 Jun



search

New Post