Yayuk Kaniyah (172)

“Setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal Isya, penggalan HR Muslim. Walau teringat itu Two Tie tidak peduli, ia tidak takut. Saat Azan Magrib di rumah sakit, Ia bermaksud ke lantai satu salat di mushola sekalian beli makanan. Karena ia merasakan perutnya keroncongan seharian belum makan.

Two Tie memberanikan diri naik elevator. Pikirnya masak sih, elevator rumah sakit kosong ? Dugaannya meleset elevator memang sedang tidak ada penumpang. Ciut juga nyali Two Tie, tetapi gimana lagi. Dengan beraninya ia masuk dan pencet nomor langsung menutup pintu. Ia bersandar di dinding dekat pintu keluar dengan hati berdebar juga. Paling cuma tiga lantai dan cepat sampai,Two Tie menghibur diri.

Begitu elevator siap bergerak tetiba 'ting tong' pintu terbuka. Two Tie menunggu tetapi tidak ada satu orang pun di luar, hanya pekatnya petang yang terlihat. Tutup lagi dech. Mungkin orangnya nggak jadi ikut turun. Elevator kembali bergerak ke lantai 2. 'Ting tong'. Debaran jantung Two Tie semakin tidak karuan dan bulu roma mulai berdiri. Ia sempat tak menutup beberapa saat pintu elevator yang terbuka. Menunggu semua masuk. Menghitung dalam angan berapa kira-kira yang ikut masuk ke dalam elevator bersamanya. Untung ia tidak pingsan dan tetap bertahan di pojok sampai ke lantai satu, sebelum ngacir tak mau mengulang kejadian ini lagi.

#Tantangan 365 gurusiana

Pratinia, 4 Juli 2020